Jumat, 26 Juni 2015

Gunung Lembu Purwakarta (Part I)

Ini kisah perjalanan persis setahun yang lalu, dimana saat itu mungkin belum banyak orang yang tahu keberadaan Gunung ini. Dipertengahan Juni Tahun 2014, kala itu saya dan ketiga teman saya melakukan pendakian ke Gunung Lembu, Gunung yang berada di desa Panyindangan, Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 845 mdpl. Tidak telalu tinggi untuk sebuah gunung. Akan tetapi pemandangan disekitar puncaknya menjadikan gunung ini sebagai tujuan destinasi yang harus dikunjungi.



Perjalanan dimulai.... Adalah kang Harri (tebe) yang memperkenalkan gunung ini kepada saya. Dia mengajak saya untuk melakukan pendakian ke Gunung lembu bersama dua teman lainnya, yaitu ujey yang termasuk anggota HACP dan Dika; mahasiswa perhotelan di bandung yang bertemu pada pendakian sebelumnya di Gn. Guntur. Kita berangkat berempat jum’at siang dari kosan kang Harri yang berada di Pasawahan. Memakai kendaraan sepeda motor, kami mulai berangkat ke Ds. Panyindangan melalui rute pasawahan-ciganea-sukatani. Di Sukatani kita mulai berbelok ke kanan di pertigaan PT.gunung kecapi (atau bisa juga lewat pasar sukatani) untuk sampai di pos pendakian di Ds. Panyindangan. 


*catatan untuk yang ingin pergi ke sana, terutama dari jakarta. Kalian bisa naik kereta lokal purwakarta. Turun di st. Purwakarta. Biasanya di depan stasiun sudah ada yang menawarkan jasa angkutan kol buntung untuk mengangkut para pendaki. Biasanya dikenakan tarif 200-300 ribu rupiah/ satu mobil, sekali jalan. Atau naik ojek sekitar 35 – 40 ribu rupiah per orang(harga perjanuari 2015).

Sesampainya di Rumah Emak, Ds. Panyindangan, kita menitipkan motor sebelum pamit dan memulai pendakian. Saat itu masih belum ada loket registrasi. Jadi kami hanya pamitan ke si Emak dan langsung naik ke gunung Lembu. 

depan rumah emak.


Kita mulai pendakian sekitar pukul 15:30.

Perjalanan dimulai dengan melewati kebun bambu milik warga. Track pendakian masih bisa dibilang belum jelas. Tetapi dengan pengalaman yang dimiliki kang tebe yang sudah beberapa kali ke sini menjadikan perjalanan ini tak begitu sulit dengan track yang masih alami.

Pukul 16:00 kita sampai di kandang sapi

Setelah melewati kebun bambu, kita sampai di kandang sapi. Tempat ini dijadikan tempat istirahat kerbau warga. Kalau kita jalan malem pasti akan melihat kerbau yang sedang tidur atau istirahat. Tetapi seiring berjalanannya waktu dan semakin ramainya gunung lembu ini, saya tidak menjamin kalian akan melihat kerbau yang beristirahat lagi di sini. Setelah beristirahat sejenak, kita melanjutkan perjalanan. Vegetasi pohon mulai berubah. Kali ini pohon – pohon jenis mahoni dan yang lainnya bertumbuhan menutupi gunung lembu. Membuat asri dan sejuk.
pos kandang sapi

Pukul 16:30 kita sampai di Punggungan 1 Gunung Lembu.
Di Sini kita masih melihat banyak pohon dan alang – alang menutupi punggungan. Dari sini kita akan menyeberang melewati tebing yang agak curam. Terlihat seperti jembatan sepanjang + 200 meter kedepan dengan rumput alang – alang dan bebatuan sebagai tali pegangannya.

Pukul 16:45 kita sampai di punggunan 2
Di sini kita bisa menemui bekas makam (petilasan) dari Prabu siliwangi, pendekar dari tanah pasundan yang terkenal pada zamannya.

Pukul 17:15 sampai di batu lembu
Setelah melewati punggungan 2 dan 3, kita sampai di batu lembu. Di sini kita akan bermalam. Menggelar flysheet sebagai atap dan matras sebagai alas tidur. Setelah selesai kita semua beribadah dan istirahat sejenak melepas senja di sana.
kala senja di atap Purwakarta

Pukul 19:00
Malam mulai menampakkan pesona keindahannya. Taburan bintang menghiasi langit malam itu. Sang Bulan bagaikan sebuah mata yang memancarkan cahaya ke sebagian bumi yang tak mendapatkan sinar surya. Tak hanya itu....Keindahan danau Jatiluhur yang membentang di depan Gunung Lembu menjadi sangat indah ketika pantulan cahaya bulan sampai kepadanya. Ditambah lagi, lampu – lampu tambak ikan milik warga terlihat seperti city light di sekitar danau itu yang membuat air danau berkilauan bagaikan permata – permata yang jatuh berceceran.
bermalam di batu lembu

Maha Suci Engkau Ya Allah..
Yang telah menciptakan Keindahan Semesta Alam beserta isinya...

Pukul 20:00

Malam makin larut. Setelah menikmati pemandangan sekitar, perut mulai terasa lapar. Dan kita memutuskan untuk makan malam. Menu makan malam kali ini adalah nasi putih, mie instan, dan sate Jamur. Setelah makan malam kita lanjutkan aktivitas dengan secangkir kopi dan berbagi kisah pahit manisnya kehidupan seperti kopi yang sedang kita nikmati bersama.

Pukul 02:00

Semuanya sudah tertidur lelap sejak pukul 23:00 tadi. Dan saya terperanjat dari tidur setelah mengalami mimpi yang aneh dan masih saya ingat dalam pikiran. Banyak orang berpendapat bahwa mimpi itu adalah visualisasi dari sebagian memory dalam otak kecil yang masih terus terpikirkan. Diibaratkan seperti sebuah aplikasi dalam ponsel pintar yang masih berjalan dalam keadaan standy. Bagi saya mimpi itu adalah suatu nikmat yang diberikan Allah kepada Hambanya. Jika mimpi itu baik, datangnya dari Allah. jika buruk, ada campurtangan setan didalamnya. Memang setan itu selalu mengganggu, apalagi setan dalam wujud manusia. Hehe..

Dalam mimpi, saya mengalami kejadian dimana ketika diperjalanan pulang dari gunung lembu saya tersesat di sekitaran makam yang terdapat di punggungan 2. Di sana saya sendirian dan mencoba mencari dan memanggil2 ketiga rekan saya yang entah diamana. Ketika saya mencoba berlari menjauhi makam, saya selalu dipertemukan ke makam itu lagi, hingga akhirnya saya terbangun dari mimpi. Setelah terbangun badan saya tak bisa langsung bergerak. Ini dikarenakan posisi tidur yang kurang nyaman atau kemungkinan hal lain. Keadaan saya saat itu bisa dibilang rep-repan (kata orang jawa) yang mempunyai arti ditindih setan. Dengan membaca ayat kursi 3x barulah badan saya bisa digerakkan secara perlahan... setelah itu saya bangkit sebentar, kemudian tidur lagi sampai menjelang subuh.

Pukul 06:00

Matahari malu – malu menampakkan sinarnya. Pagi itu cuaca di sekitar mendung dan berkabut. Sinar matahari hanya terlihat menyinari danau. Dan tak tembus sampai ke gunung lembu karena tertutup kabut. Menghabiskan waktu dengan berfoto, senam joget oplosan, dan bercanda layaknya bocah yang sedang mengenang masa kecilnya masing – masing. Menjelang siang kita melanjutkan aktivitas dengan sarapan . setelah itu bersiap untuk pulang.
ekspresi apa adanya


Pukul 11:00

Bersiap untuk turun gunung dan pulang ke rumah masing – masing. Selama perjalanan naik dan berada di puncak, sampai kita turun gunung tidak ada pendaki lain selain kita berempat. Ini menandakan gunung Lembu yang masih asri. Belum banyak pendaki kekinian yang berkunjung ke sini. Sungguh, perjalanan kali ini membuat saya bersyukur dapat menginjakkan kaki di Gunung yang terdapat di Purwakarta, Kota perantauan saya selama dua tahun terakhir.
panorama

Sekian perjalanan kali ini... akhirnya kita sampai ke titik pemberangkatan awal di kosan kang harri sabtu siang. Setelah itu kita bermain panjat dinding yang berada di STIE Muttaqien Purwakarta, setelah sebelumnya berkoordinasi dengan pa Uhan, anggota tim SAR yang mempunyai wewenang atas dinding yang kami panjat. Sampai pukul 17:00 kita semua pulang ke rumah masing – masing.

1 komentar:

  1. sekarang basecamp nya udah keren banget loh hahaha, tiket masuknya 15rb kalo mau camp, cek ane buat cerita lengkapnya ke Gunung Lembu Purwakarta

    BalasHapus