Sabtu, 27 Juni 2015

Perjalanan Ke Kahyangan Tirtomoyo

     Pernahkah anda mendengar kata Kahyangan? Kahyangan berasal dari bahasa sansekerta yang berarti Tempat para leluhur. Banyak yang memahami kahyangan adalah surga, karena surga adalah sebuah tempat suci yang ditinggali oleh para pendahulu kita yang sudah meninggal dunia. Tapi bukan kahyangan yang seperti itu yang saya maksudkan... 



         Kahyangan yang saya maksud adalah objek wisata ritual Kahyangan yang terdapat di desa deplih, kec. Tirtomoyo, Kab. Wonogiri Jawa Tengah. Tempat ini berjarak + 47 km dari kota Wonogiri. Akses kendaraannya bisa naik angdes ke arah tirtomoyo dilanjutkan dengan naik ojek. Di sini kita bisa melihat bekas – bekas peninggalan sejarah yang kebanyakan berupa batu atau sela yang pernah dijadikan untuk tempat bertapa.

      Disamping keindahan alamnya, Objek wisata Kahyangan erat kaitannya dengan sejarah Panembahan Senopati yang sering datang ke tempat ini untuk bertapa/tirakat. Panembahan Senopati memiliki nama asli Danang Sutawijaya. Beliau adalah pendiri Kesultanan Mataran yang memerintah tahun 1587 – 1601 dengan gelar Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa. Sampai sekarang tempat ini masih menjadi tempat untuk bertapa atau ritual – ritual tertentu pada malam jum’at atau malam satu sura. Banyak bekas makam / petilasan yang dahulu tempat tirakatnya Panembahan Senopati.

       Kesempatan saya datang ke sini adalah karena saya sedang mudik saat libur lebaran di kampung halaman bapak saya di Desa Ngambiawar, Tirtomoyo. Setiap kali saya berkunjung ke Tirtomoyo, sepertinya wajib bagi saya untuk mengunjungi objek wisata Kahyangan. Jaraknya tidak terlalu Jauh dari rumah mbah saya. Hanya memerlukan waktu + 20 menit menggunakan kendaraan sepeda motor.

Waktu itu saya berkunjung ke Kahyangan dua kali. 

Pertama dengan adik saya, Ardi. saat itu H+3 lebaran. Saya mengajak adik saya berkunjung ke Kahyangan. Akhirnya kami berdua berangkat pukul 15:30 menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sana kami berdua langsung memakirkan kendaraan lalu jalan kaki ke Kedung Kahyangan (pertemuan dua arus sungai). Di tempat inilah biasanya para wisatawan untuk mandi atau sekedar cuci muka dan berfoto2 ria. Ketika berjalan sekitar 30 menit, kami sampai di Kedung Kahyangan lalu berfoto2 sebentar. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang karena keadaan di sana sangat sepi. Tidak ada pengunjung lain yang berada di sana.

kunjungan pertama

Keesokannya kami ngobrol dengan Mas Ibud (saudara sepupu saya yang tinggal di dekat rumah mbah) mengenai perjalanan kami kemarin. Saat kami diceritakan oleh mas ibud tentang seluk beluk Kahyangan, akhirnya kamipun ingin mengunjunginya lagi setelah penasaran dengan sebuah batu gowok (sela gowok) yang ada di sana. (Maklum, sebelumnya saya hanya tahu kedung kahyangan saja). Sela gowok adalah batu besar yang mempunyai lubang. Lubang ini entah buatan manusia atau peristiwa alam. Yang pasti batu ini adalah bekas salahsatu petilasan dari Panembahan Senopati. Dan Masyarakat suka memanfaatkannya untuk tirakat pada malam – malam tertentu. Banyak juga sela – sela lain yang terdapat di sini. (mudah – mudahan ke foto semua, hehehehe)
missing part.

Esok Harinya kami ke sana lagi. Kali ini berempat, yaitu saya, Ardi, Bapak, dan Iwan;sodara sepupu tinggal di bekasi yang mudik bareng saya dan adik menggunakan sepeda motor dari jakarta. Kita berangkat H+5 lebaran. Saat itu masih pukul 14:00. Jadi kami punya waktu banyak untuk mencari keberadaan batu gowok tersebut. Sebelumnya kami sudah diberi arahan oleh mas ibud tentang keberadaan batu gowok tersebut. Tetapi tidak mudah untuk menemukannya. Dan akhirnya petualanganpun dimulai. Hehehe...

Tujuan utama kami adalah untuk menemukan sela gowok. Untuk menemukan sela gowok ini sebelumnya kita harus melewati sela – sela yang lainnya, diantaranya :

1. Sela Betek

Dari parkiran kami berjalan setapak yang sudah tertata rapi seperti tangga. 200 meter dari sini kita bisa melihat sela Betek. Sela Betek berbentuk batu menjulur yang dibawahnya bisa untuk berteduh. Konon disinilah Pangeran Mangkubumi/ Sultan Agung bertapa. Dan disinilah Sukma Nyai Puju berada, yaitu perempuan yang kesemsem oleh Panembahan Senopati. 
sela bethek. (foto diambil pas perjalanan pulang, dikarenakan waktu berangkat kita hanya fokus untuk mencari sela gowok. wkwkwkwk
2. Sela Gapit
Letaknya berada disebelah selatan sela Bethek, batu ini terdiri dari dua batu besar yang diatasnya bergandengan, sedangkan bagian bawahnya renggang dan bisa dolewati meski harus menunduk. Konon btu ini tidak memiliki magis
sela gapit. (foto diambil pas kunjungan sebelumnya)

3. Sela Payung
Letak batu ini berada di tengah- tengah kahyangan, atau berada di sebelah selatan Sela Gapit. Bentuk dari batu ini adalah seperti setengah payung, dan disinilah tempat bertapanya Pnb. Senopati, sekarang tempat pesanggrahanya Nyai Widyanangga.

sela payung. (foto diambil pas perjalanan pulang)
4. Kedung Kahyangan
Tempat ini adalah Pertemuan dua arus sungai. Biasanya Pengunjung hanya sampai di sini saat berwisata. Dari sini kalau kita ambil arah kanan akan ke sela gilang. Jika ke arah kiri akan ke sela gowok. Karena saat itu kami belum tahu, kami berempat belok kanan ke sela Gilang. Abis dari situ kami melanjutkan perjalanan ke atas melewati batu – batu mengikuti arus sungai. Nah, disinilah kami menemukan sisi lain keindahan dari Objek Wisata Kahyangan. Selain masih terdapat Monyet – monyet yang bergelantungan di bukit – bukit sekitarnya, kami menemukan berupa batu – batu yang tersusun dengan aliran air yang mengalir ke kedung kahyangan sampai ke bawah lagi.


kedung kahyangan
setelah melewati sela gilang. masih mencari batu gowok. piye bro pemandangannya. Emejing kan???

nyerah mencari batu gowok, akhirnya kami minta mas ibud untuk menyusul kami ke kahyangan. dan dia menyusul bersama sang istri. setelah itu kami bertemu mas ibud dan istrinya di kedung kahyangan, lalu mereka membetitahu lokasi batu gowok kepada kami. :p
5. Sela Gilang

6. Sela Gowok
akhirnya ketemu juga batu gowok nya. hahahahaha
sekian perjalanan saya bersama keluarga. sungguh petualangan yang menyenangkan. sampai jumpa pada perjalanan saya selanjutnya....


2 komentar: